Di suatu desa yang jauh dari kota, tinggallah seorang anak kecil. Anak kecil lincah ini sangat senang bermain, lari kesana kemari dengan bebasnya di pekarangan rumahnya. Teman main dari anak ini, adalah sebuah pohon apel yang rindang. Hari demi hari sang anak pun selalu bermain2 di dekat pohon apel tersebut.
Hingga suatu hari, sang anak pun melihat sebuah mainan di pasar, dan ia hendak membeli mainan tersebut. namun ternyata uang yang dimiliki oleh nya tidak lah cukup. Lalu ia mengadu pada sang pohon,dan pohon apel pun berkata, "Petiklah semua buah ku dan jual lah di pasar, maka dengan hasil uang nya kau dapat membeli mainan tersebut."
Tentu sang anak pun sangat senang,ia langsung memetik buah apel,menjualnya, dan membeli mainan tersebut. Ia asik bermain dengan mainan baru nya,dan tak pernah bermain dengan sang pohon apel lagi.
5 tahun pun berlalu, sang anak yang sudah mulai tumbuh besar, pun menghampiri sang pohon yang telah ia tinggalkan sejak lama. Saat melihat sang anak, sungguh senang lah sang pohon. mereka pun bermain2 untuk beberapa waktu.
Namun tidak lama setelah itu, sang anak pun punya keinginan lain, ia ingin pergi ke bersekolah, namun ia tidak punya uang untuk itu. Lalu mengadu lah ia kepada sang pohon, dan pohon apel pun berkata, "Potong lah semua ranting2 ku,jual lah di pasar, dan dengan uang nya kau pun bisa bersekolah." Sangat senanglah sang anak, lalu dia melakukan apa yang dikatakan pohon apel, dan segera bersekolah. Lalu sang anak pun tidak pernah mengunjungi sang pohon lagi..
10 tahun pun berlalu, sang anak sekarang sudah tumbuh menjadi seorang pemuda gagah. Ia pun mengunjungi sang pohon yang sudah tidak berbuah,dan tidak ber ranting. Sungguh senanglah pohon apel melihat sang anak mengunjungi dirinya. Lalu mereka pun bermain2 untuk beberapa waktu. Namun, setelah beberapa saat, sang anak pun mempunyai keinginan lain, ia ingin menikah, dan pergi berlayar ke kota seberang dengan istrinya. Namun ia tidak punya uang dan perahu untuk itu. Setelah ia mengatakan hal tersebut pada sang pohon, maka sang pohon pun berkata, " Tebanglah batang ku yang besar ini, jadikanlah perahu, dan sisa kayunya dapat kau gunakan untuk biaya kau dan istrimu." Bukan main senang nya sang anak, ia pun langsung melakukan hal yang dikatakan oleh pohon apel, dan tentunya, meninggalkan sang pohon untuk kesekian kalinya dalam waktu yang lama.
Waktu berlalu sangatlah lama, hampir 40 tahun setelah pertemuan terakhirnya dengan sang anak, pohon apel,yang wujudnya tinggal seonggok batang sisa pun rindu akan sang anak. Namun tak disangka, sang anak pun datang, Ia sudah berambut putih, tua, dan tidak gagah lagi. Sungguh teramat senang sang pohon melihat dirinya.
Lalu, sang pohon berkata, "Wahai anak yang tampan,sungguh senang aku melihat dirimu. Namun,apa yang kau inginkan saat ini?"
Sang anak pun berkata,
"Aku hanya ingin berbaring disamping mu, hingga waktu ku tiba nanti.."
Teman-teman,bisa kah menebak siapakah pohon apel tersebut??
Ya, benar sekali, dia adalah ibu, bukan hanya ibu dari anak pada cerita di atas, tapi juga Ibu dari kita semua..
Maafkan diriku ya Ibu, hanya Allah s.w.t yang dapat membayar semua jasamu..
2 komentar:
ini dari buku tentang cerita2 islam gitu kan dit
menyentuh..
oh, mungkin iya.. tapi radit sih diceritain ini sama ayah, pas smp.. inget bgt,pas pulang mlm,ibu aku marah,terus brntm deh sm ibu.. lalu,br deh ayah aku ceritain ini.. iya,kena bgt.. makanya aku post..