Kesempatan..,
sebuah kata mini yang masih sedikit orang memaknai, dan menyadari.
Tentu kata tersebut masih kalah bersaing dengan segenap baris kata inspiratif populer seperti perjuangan, idealisme, pengorbanan, promosi, fiksi, keadilan, kebenaran, realitas bahkan sekarang yang mulai ikut terkenal adalah independen..
Sebelum membahas dan memaknainya, kita berangkat dari suatu analogi;
"bayangkan anda adalah seekor kijang,yang didera rasa haus yang sangat berat.. air hanya ada di seberang jurang,yang hanya dihubungkan oleh sebuah jembatan kayu yang lapuk.. "
Jikalau anda sebenar-benarnya kijang tersebut,tentu jembatan lapuk itulah hidup anda saat ini.. Dan jembatan tersebutlah yang kita sebut sebuah "kesempatan".
Analogi kijang tersebut sebenarnya terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.. banyak "jembatan2" yang terkadang nyata atau tidak visualisasinya tidak kita hiraukan.. Serangkaian kata2 populer diatas juga kalau dikaji lebih lanjut dimulai dari "jembatan" tersebut..
Tanpa bersikap munafik, tentu kita semua tahu kalu indonesia tidak akan merdeka dari Jepang jika tentara sekutu tidak mengalahkan Jepang di perang pasifikII.
Kata2 yang mewakili peristiwa tersebut selalu proklamasi, pejuangan, merdeka dan sebagainya..
Pernahkah terpikir kalau momentum (kata lain="kesempatan") saat itu juga satu aspek yang memegang peran besar dari hasil yang didapat saat itu.. Yah,orang sering mengesampingkan makna kesempatan dari setiap peristiwa besar. Padahal,itulah hal nyata yang paling bisa diterapkan dalam kehidupan setiap manusia.. Apakah semua orang bisa menjadi proklamator?? Apakah seorang ibu hamil juga harus mengikuti upacara kemerdekaan baru disebut menghargai sejarah??
Tentu "memanfaatkan kesempatan" lah poin yang selalu dapat kita ambil dari setiap torehan sejarah.. Yang jauh lebih penting adalah kesempatan untuk "merayu" Tuhan, yaitu waktu hidup kita..
"Membumi dalam keragaman, rela mati demi ketaqwaan.."
Legislative SMANSA Depok
This entry was posted on 10.21 and is filed under
kaderisasi
. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
0 komentar: