"Membumi dalam keragaman, rela mati demi ketaqwaan.."

"Membumi dalam keragaman, rela mati demi ketaqwaan.."
Radityo Akhmedika Fauzie, pribadi yang sedang ada di hadapan teman2 sungguh sedang berjuang keras akan suatu perjalanan.. yang baru, yang curam, yang berbeda dengan apa yang sudah terpikirkan.. Dunia kedokteran, kamahasiswaan, kehidupan di suatu daerah baru, sosialitas yang menuntut kedewasaan lebih, juga ikhtiar akan pengaplikasiaan keimanan dan Islam yang tidak dapat ditawar kadarnya.. Setelah menyelesaikan studi di SMAN 1 Depok, sekarang saya menapak di Fakultas Kedokteran UNPAD.. Dengan masih dan akan terus berlimpah rasa syukur terhadap Alloh s.w.t akan tiap detik yang saya lalui, semoga jiwa taubat dalam hati yang mengiringi setiap langkah tidak akan pernah pudar. Karena diri yang nampak di hadapan temen2 hanyalah sebuah kumpulan sistim organ yang ditiupkan ruh oleh-Nya, yang mana pribadinya rentan akan dosa, khilaf, jahil, nafsu, dan maksiat..

Legislative SMANSA Depok

Legislative SMANSA Depok
Banyak kata, canda, duka, dan lara yang tak terkira makna nya.. kalaupun aku mati, dan dilahirkan kembali menjadi orang lain, aku akan tetap mencari kalian.. -radit-

Wajah polos tiga bocah

Wajah polos tiga bocah
Mungkin suatu hari, adik laki-laki ku menjadi pilar utama dalam dakwah kampus nya.. menjadi motor penggerak berwibawa dalam organisasinya.menjadi inisiator perubahan dalam proses perkembangan wawasan bangsa nya.menjadi seorang ikhwan yang membumi dalam kebermanfaatan,tapi tidak merindukan status dan kedudukan..Dan adik perempuan ku,menjadi seorang akhwat yang cantik luar biasa karena perhiasan-perhiasan nya..dimana ia menghias suara nya dengan Al-Quran..menghias mata nya dengan welas asih dan kasih sayang..menghias tangan nya dengan akhlakul karimah..menghias kaki dan tubuh nya dengan Istiqomah.. dan menghias hati nya dengan keikhlasan..
Untuk kenyamanan temen2 juga dalam melihat2 posting saya, maka temen2 bisa melihat2 sesuai dengan menu posting yang udah radit group di bawah ini. Enjoy my site, dan jangan ragu2 untuk memberi comment ya..
Delapan Dirham Rasulullah s.a.w
19.28 | Author: Radityo Akhmedika Fauzie
Suatu hari Rasulullah SAW bermaksud belanja. Dengan bekal uang 8 dirham, beliau hendak membeli pakaian dan peralatan rumah tangga. Belum juga sampai di pasar, beliau mendapati seorang wanita yang sedang menangis. Beliau sempatkan bertanya kenapa menangis. Apakah sedang ditimpa musibah ? Perempuan itu menyampaikan bahwa ia adalah seorang budak yang sedang kehilangan uang sebesar 2 dirham. Ia menangis sangat takut didera oleh majikannya. Dua dirham dikeluarkan dari saku Rasulullah untuk menghibur perempuan malang tersebut. Kini tinggal 6 dirham. Beliau bergegas membeli gamis, pakaian kesukaanya. Akan tetapi baru beberapa langkah dari pasar, seorang tua lagi miskin setengah teriak berkata, "Barang siapa yang memberiku pakaian, Allah akan mendandaninya kelak." Rasulullah memeriksa laki-laki tersebut. Pakaiannya lusuh, tak pantas lagi dipakai. Gamis yang baru dibelinya dilepas dan diberikan dengan sukarela kepadanya. Beliau tak jadi memakai baju baru.
****

Dengan langkah ringan beliau hendak segera pulang. Akan tetapi lagi-lagi beliau harus bersabar. Kali ini beliau menjumpai perempuan yang diberi dua dirham tersebut mengadukan persoalan, bahwa ia takut pulang. Ia khawatir akan dihukum oleh majikannya karena terlambat. Sebagai budak saat itu nilainya tidak lebih dari seekor binatang. Hukuman fisik sudah sangat lazim diterima.
****

Rasulullah diutus di dunia untuk mengadakan pembelaan terhadap rakyat jelata. Dengan senang hati beliau antarkan perempuan tersebut ke rumah majikannya. Sesampainya di rumah, beliau ucapkan salam. Sekali, dua kali belum ada jawaban. Baru salam yang ketiga dijawab oleh penghuni rumah. Nampaknya semua penghuni rumah tersebut adalah perempuan. Ketika ditanya kenapa salam beliau tidak dijawab, pemilik rumah itu mengatakan sengaja melakukannya dengan maksud didoakan Rasulullah dengan salam tiga kali. Selanjutnya Rasulullah menyampaikan maksud kedatangannya. Beliau mengantar perempuan yang menjadi budak tersebut karena takut mendapat hukuman. Rasulullah kemudian menyampaikan, "Jika perempuan budak ini salah dan perlu dihukum, biarlah aku yang menerima hukumannya." Mendengar ucapan Rasulullah in penghuni rumah terkesima. Mereka merasa mendapat pelajaran yang sangat berharga dari baginda Rasulullah. Karena secara refleks mereka menyampaikan, "Budak belian ini merdeka karena Allah." Betapa bahagianya Rasulullah mendengar pernyataan itu. Beliau sangat bersyukur dengan uang 8 dirham mendapat keuntungan ribuan dirham, yakni harga budak itu sendiri.
****

Beliau berkata, "Tiadalah aku melihat delapan dirham demikian besar berkatnya dari pada delapan dirham yang ini. Allah telah memberi ketenteraman bagi orang yang ketakutan, memberi pakaian orang yang telanjang, dan membebaskan seorang budak belian."
Akhirnya, rahmat dan kasih sayang, bantuan dan pertolongan kepada masyarakat bawah akan mendatangkan kesejahteraan dan kemajuan. Allah berfirman dalam sebuah hadits Qudsyi. "Bahwanya Allah menolong hanba-Nya, selama ia menolong saudaranya."
|
This entry was posted on 19.28 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

2 komentar:

On 28 Januari 2009 pukul 19.51 , Anonim mengatakan...

Subhanalloh, malu deh kalo inget masih sering nolak pengemis dengan alasan "g ada uang receh"

 
On 28 Januari 2009 pukul 20.03 , Radityo Akhmedika Fauzie mengatakan...

yuph, sungguh teladan Rasulullah lah yang bisa memperbaiki ahlak kita..

 

mY n3W te@m

mY n3W te@m
2008 Amazing team.. Juara bertahan